Soal Kasus Amukan Massa hingga Bentrok dengan Polisi di Wamena, Komnas HAM Papua Turunkan Tim Investigasi

- Jumat, 3 Maret 2023 | 19:15 WIB
Soal Kasus Amukan Massa di Wamena,  Komnas HAM Papua Turunkan Tim Investigasi (Foto: Dok. Jubi.id/A. Leon)
Soal Kasus Amukan Massa di Wamena, Komnas HAM Papua Turunkan Tim Investigasi (Foto: Dok. Jubi.id/A. Leon)

OKe NUSRA - Komnas HAM Papua menurunkan tim investigasi untuk menyelidiki dugaan pelanggaran HAM dalam penanganan amuk massa dan bentrokan antara warga dan polisi di Wamena.

Hal itu disampaikan oleh Kepala Kantor Komnas HAM Perwakilan Papua, Frits Ramandey dengan mengatakan bahwa tim investigasi dikirim ke Wamena untuk menyelidiki kasus dugaan pelanggaran HAM tersebut.

Frits mengaku bahwa tim investigasi sudah beberapa hari di Wamena. Namun masih membutuhkan beberapa hari untuk mengetahui hasil karena tim belum bisa bekerja maksimal akibat faktor situasi di lapangan.

“Benar kami sudah mengirim tim investigasi ke Wamena, tapi belum bisa sampaikan hasil sementara, mungkin butuh beberapa hari lagi,” kata Ramandey di Kota Jayapura, Selasa 28 Februari 2023, dilansir jubi.id.

Baca Juga: Soal Kasus Rafael Alun Trisambodo dan Eko Darmanto, Jokowi Ungkap Pantas Rakyat Kecewa

Baca Juga: Mahfud MD; Pengadilan Negeri Tidak Punya Wewenang Tunda Tahapan Pemilu

Menurutnya, penyelidikan kasus amuk massa yang terjadi di Wamena sulit dilakukan, karena situasi di lapangan. Oleh karena itu, Komnas HAM Papua telah meminta Jakarta memberikan sedikit waktu agar tim investigasi Komnas HAM Perwakilan Papua bisa melanjutkan investigasinya ketika situasi sudah benar-benar normal.

“Sekarang tim akan kami tarik dulu, untuk kemudian menjadwalkan ulang investigasi,” ujar Ramandey.

Lanjut Ramandey bahwa tim investigasi itu telah mencatat bahwa amuk massa dan bentrokan antara warga dan polisi menyebabkan 11 korban meninggal. Akan tetapi, tim investigasi itu baru bisa memastikan penyebab kematian 10 orang korban. Sementara satu orang lainnya belum bisa diketahui identitas maupun penyebab kematiannya.

“Jadi yang satu korban meninggal itu Mr X, karena tidak diketahui penyebab kematiannya karena apa. Bahkan namanya juga tidak diketahui. Korban ditemukan pada hari yang sama,” katanya.

Ramandey menyatakan tim Komnas HAM Papua juga sempat menemui lima korban luka-luka, baik pada tanggal 23 maupun 25 Februari 2023. “Fakta lain, dalam catatan Komnas akibat kejadian itu kurang lebih 13 gedung dan rumah dibakar,” katanya. ***

Editor: Johanes Siki

Sumber: Jubi.id

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X