WAH WAH
TOP...! Mengagumkan! Mengesankan!
Itulah kesimpulan saya menyaksikan _Gala Dinner_ G20 di Bali kemarin malam. Sempurna. Gabungan naturalis dengan digitalis. Anggun, megah, indah: jadi satu.
Dan hebatnya: tidak hujan. Padahal tidak terlihat ada pawang yang mondar-mandir di situ. Atau ada?
Setting acaranya padat. Hanya tiga show. Tapi formatnya bisa memungkinkan banyak tokoh _go mingle_. Formal tapi cair.
Proses kedatangan tamu negara yang berjarak tiga menit, membuat mereka yang datang lebih awal bisa banyak punya waktu saling mendatangi atau didatangi.
Baca Juga: KTT G20 Indonesia Ditutup, India Tuan Rumah Tahun 2023
Baca Juga: Momen KTT G20, Pemimpin Dunia Ngobrol Santai di Tahura Ngurah Rai
Mantan Presiden SBY tampak sempat asyik dengan Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong. Di akhir acara terlihat pula Presiden Jokowi didatangi banyak kepala negara. Ngobrol santai. Memuji. Mengagumi.
Bahkan Presiden Xi Jinping dari Tiongkok begitu lama berbincang dengan Jokowi. Jinping juga begitu lama ngobrol dengan Perdana Menteri India Narendra Modi. Santai. Informal. Padahal kesan yang muncul di media selama ini, keduanya sangat dingin.
Format makan malam itu disiapkan sangat sempurna. Para kepala pemerintahan duduk dalam format _letter U_. Di tengah U itu ternyata arena show. Di mulut U itu tangga trap lebar yang tinggi. Dari tangga itulah para artis turun menuju arena. Mereka seperti turun dari langit.
Permainan lampu dan cahayanya mengagumkan. ''Dinding'' kanan kiri itu jadi screen raksasa. Padahal itu irisan bukit batu. ''Screen'' tersebut memang tidak terlihat _cling_, tapi justru menimbulkan kesan natural yang luar biasa. Cahaya-cahaya laser yang menyorot dari samping-atas pun menjadi seperti plafon cahaya yang tinggi.
Peran MC yang digantikan sosok kartun di _''Screen Batu''_ membuat acara _Gala Dinner_ G20 ini berjalan mengalir seperti tanpa ada yang memutus.
Tiga show malam itu membuat pertunjukan tersebut seperti multi dimensi. Tari, teater, nyanyi diramu dalam satu kemasan indah. Tari dan lagu dari berbagai daerah ditampilkan bersama secara kolosal dalam tema kembali ke alam. Saya memuji rancangan pakaian tari Dayak, Burung Enggang, yang jatuhnya menjadi sangat berkelas dan anggun.
Artikel Terkait
Setahun Lebih Gaji Aparatur Desa Umanen Lawalu Belum Dibayar, Kadis PMD Malaka; Pak Kades Harus Tanggungjawab
Momen KTT G20, Pemimpin Dunia Ngobrol Santai di Tahura Ngurah Rai
Larangan Tilang Manual Buat Polri Makin Dipercaya Masyarakat
Permasalahan Serius Dialami Timnas Belanda Jelang Kick Off Piala Dunia 2022
KTT G20 Indonesia Ditutup, India Tuan Rumah Tahun 2023