Oleh: Swanto Sianturi
KEMAJUAN teknologi menimbulkan fenomena baru di masyarakat yaitu dengan beralihnya aktivitas yang awalnya dilakukan di dunia nyata beralih ke dunia maya.
Mulai dari otomatisasi yang mengancam ragam mata pencaharian, hingga bagaimana masyarakat mencerna dan mengabarkan informasi termasuk dalam dunia pendidikan.
Di era pendidikan 4.0, minat baca siswa khususnya siswa di level sekolah dasar perlu ditingkatkan (Wulanjani & Anggraeni, 2019).
Baca Juga: Selamat Hari Guru Nasional 2022, Ini Tema dan Makna Logo Guru Pahlawan Tanpa Tanda Jasa
Baca Juga: Selamat Jadi Mualaf, Daniel Mananta! Saya Perlu Koreksi: 'Orang Katolik Tak Menyembah Patung, Bung!'
Pesatnya kemajuan ilmu pengetahuan menuntut setiap siswa memiliki kemampuan baca dan tulisyang lebih, dengan tujuan agar siswa memiliki wawasan dan pengetahuan yang cukup untuk dapat bersaing dan mengikuti perkembangan zaman.
Gerakan Literasi Sekolah (GLS) merupakan suatu usahayang dilaksanakan secara menyeluruh dan berkesinambungan serta berkelanjutanguna mewujudkan sekolah menjadi organisasi pembelajar yang memiliki warga literat sepanjang hayat dengan melibatkan masyarakat (Sadli & Saadati, 2019).
Salah satu tujuan dari gerakan literasi sekolah ini adalah meningkatkan kesadaran siswa bahwa membaca itu sangat penting serta membawa wawasan yang lebih luas (Dharma, 2013).
Membangun kesadaran anak didik untuk meningkatkan literasi merupakan modal dasar menjadi spirit membangun giat belajar anak.
Saat ini, indonesia menempati ranking ke 62 dari 70 negara berkaitan dengan tingkat literasi, atau berada 10 negara terbawah yang memiliki tingkat literasi rendah.
Hal ini berdasarkan survei yang dilakukan Program for International Student Assessment (PISA) yang di rilis Organization for Economic Co-operation and Development (OECD) pada 2019.
Literasi adalah kemampuan mengakses, memahami dan menggunakan sesuatu dengan tepat melalui kegiatan membaca, menulis, menyimak atau berbicara (Budiharto, Triyono, & Suparman, 2018).
Pendapat lain menyatakan bahwa Literasi adalah keahlian yang berhubungan dengan kegiatan membaca, menulis, dan berfikir yang berfokus untukpeningkatankemampuan memahami informasi secara kritis, kreatif dan inovatif (Suyono, Harsiati, & Wulandari, 2017).
Literasi bukan hanya sekedar membaca dan menulis tetapi meliputi keterampilan berfikir kritis memanfaatkan sumber pengetahuan yang berbentuk cetak, visual, maupun digital.
Artikel Terkait
Ini Tanggapan Pastor Katolik Tentang Pernyataan Daniel Mananta Menyebut Patung Nasrani Ada Roh Jahat
Daniel Mananta Disorot Netizen Gegara Dukung UAS Sebut Patung Nasrani, Ini Riwayat dan Biodata Lengkap
DKPP Terima 33 Aduan Dugaan Pelanggaran Kode Etik Oleh Bawaslu Dan KPU Kabupaten / Kota
Selamat Hari Guru Nasional 2022, Ini Tema dan Makna Logo Guru Pahlawan Tanpa Tanda Jasa
Piala Dunia 2022 Grup G Swiss Menang Tipis Kamerun