MERDEKA BELAJAR : SEBUAH LEGITIMASI TERHADAP KEBEBASAN DAN TRANSFORMASI PENDIDIKAN

- Selasa, 6 Desember 2022 | 10:31 WIB
Anselmus Yata Mones, Mahasiswa Program S3 Teknologi Pendidikan UNESA / Foto : Dok. Pribadi
Anselmus Yata Mones, Mahasiswa Program S3 Teknologi Pendidikan UNESA / Foto : Dok. Pribadi

Oleh : Anselmus Yata Mones
(Mahasiswa Program S3 Teknologi Pendidikan UNESA)

OKeNUSRA - Menteri Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Mendikbudristek), Nadiem Makarim, dalam 5 tahun terakhir telah membuat terobosan baru, melalui kebijakan tentang merdeka mengajar dan merdeka belajar.

Kebijakan ini tentu memiliki implikasi yang sangat luas dalam praktek pelaksanaannya, baik oleh sekolah, guru, maupun oleh siswa.

Kurikulum Merdeka belajar, yang diterapkan pada setiap tingkat satuan pendidikan memiliki landasan filosofis yang kuat sebagai jawaban atas corat marit praktik pendidikan kita.

Kebijakan tentang kurikulum merdeka merupakan hasil evaluasi terhadap kurikulum 2013, terutama berkaitan dengan berbagai persoalan yang dialami dalam dunia pendidikan.

Berbagai studi nasional maupun internasional menunjukkan bahwa Indonesia telah mengalami krisis pembelajaran (learning crisis) yang cukup lama.

Studi-studi tersebut menunjukkan bahwa banyak dari anak-anak Indonesia yang tidak mampu memahami bacaan sederhana atau menerapkan konsep matematika dasar.

Temuan itu juga memperlihatkan kesenjangan pendidikan yang curam di antarwilayah dan kelompok sosial di Indonesia.

Kurikulum Merdeka adalah kurikulum dengan pembelajaran intrakurikuler yang beragam di mana konten akan lebih optimal agar peserta didik memiliki cukup waktu untuk mendalami konsep dan menguatkan kompetensi.

Guru memiliki keleluasaan untuk memilih berbagai perangkat ajar sehingga pembelajaran dapat disesuaikan dengan kebutuhan belajar dan minat peserta didik.

Kemerdekaan belajar merupakan hak asasi manusia, di mana setiap orang memiliki kebebasan untuk dapat berkreasi dan berinovasi sesuai dengan bakat dan kemampuan yang dimilikinya. Penekanan pada literasi dan numerasi yang menjadi kompetensi dasar didukung dengan materi esensial pada setiap mata pelajaran yang sesuai dengan konteks daerah dan kebutuhan siswa menjadi salah satu fokus dalam kurikulum ini.

Demikianpun dalam konteks pendidikan di sekolah, guru dituntut untuk merdeka dalam berpikir agar mereka dapat mengajarkan setiap informasi yang diperolehnya kepada para siswa.

Guru tidak lagi terpaku pada sajian informasi dari satu sumber namun ia dapat memperkaya diri dengan berbagai informasi melalui berbagai media teknologi atau melalui latar budaya dan sosial kemasyarakatan yang bersentuhan langsung dengan kehidupan siswa.

Guru sendiri memiliki keleluasaan untuk memilih berbagai perangkat ajar sehingga pembelajaran dapat disesuaikan dengan kebutuhan belajar dan minat peserta didik. Dengan demikian guru akan menjadi lebih kaya dalam menyajikan setiap informasi kepada siswanya dan lebih dari itu guru dapat menghubungkan setiap informasi dengan kebutuhan riil siswanya.

Dampaknya akan lebih terasa terutama dapat memperbaiki proses belajar mengajar dan lebih jauh dapat berdampak baik dalam segala aspek kehidupan, di mana siswa dapat mengembangkan soft skill yang didasarkan pada nilai-nilai luhur pancasila. Di pihak lain siswa pun tanpa canggung mengeksplor setiap persoalan yang dihadapinya dan mampu menganalisis, serta mengasosiasikan setiap persoalan dengan nilai-nilai universal yang berdampak pada kehidupan siswa itu sendiri.

Halaman:

Editor: Juven Abi

Tags

Terkini

Makna Tradisi Pemali Masyarakat Timor Dawan

Kamis, 27 April 2023 | 15:17 WIB

Pemilihan Serentak: Ajang Testimoni Demokrasi?

Rabu, 15 Februari 2023 | 12:50 WIB

Kesabaran Senjata Melumpuhkan Setiap Masalah

Senin, 23 Januari 2023 | 15:27 WIB

Menggugah Kesadaran Politik Masyarakat

Selasa, 17 Januari 2023 | 10:20 WIB

MENJADI GARAM BAGI DUNIA DAN MASYARAKAT

Senin, 9 Januari 2023 | 16:56 WIB

Makna Dibalik Menjadi Terang Bagi Sesama

Selasa, 13 Desember 2022 | 20:49 WIB

Literasi Adalah Jalan Emas Anak-anak Papua

Jumat, 25 November 2022 | 05:16 WIB

TOP...! Mengagumkan! Mengesankan

Kamis, 17 November 2022 | 14:14 WIB
X