OKe NUSRA - Mahasiswa di Kota Kupang yang tergabung dalam Organisasi Cipayung antara lain PMKRI, HMI, PMII, GMNI dan GMKI
Mewakili aspirasi masyarakat yang semakin menjerit di tengah kebijakan Pemerintah tidak pro terhadap rakyat,mahasiswa lakukan seruan aksi di depan gedung DPRD Provinsi NTT, Senin 12 September 2022.
Baca Juga: Asyik Menyerang , Gawang Sang Juara Bertahan PS Malaka Dibobol Peseftim Flores Timur
Gerakan Cipayung Plus Kota Kupang mengangkat isu terkait situasi dan kondisi nasional serta daerah dengan beberapa potensi kebijakan yang dinilai tidak pro terhadap rakyat.
Kebijakan Pemerintah terkait kenaikan harga subsidi Bahan Bakar Minyak (BBM) yang diumumkan di Istana Negara oleh Presiden Joko Widodo pada ( 03/09/2022 ), menuai banyak kritikan dari berbagai kalangan masyarakat.
Baca Juga: Hacker Bjorka Beraksi di Twitter, Nama Kapolri Dikaitkan dengan Kasus Ferdy Sambo
Berdasarkanpantauan media, massa aksi mulai bergerak dari Naikoten tepatnya di Kampus Undana Lama menuju kantor DPRD Provinsi NTT.
Menariknya, massa membawakan sejumlah perangkat aksi diantaranya menuliskan " Naikan harga Mi -Chat turunkan harga BBM" tulisan dari poster yang di pegang salah satu perempuan ini, sebagai bentuk sindiran menohok kepada pemerintah
Massa aksi mulai orasi secara bergantian hingga tiba di pintu gerbang Kantor DPRD NTT pada pukul.11:30 Wita.
Baca Juga: Orang Pintar Sudah Terlalu Banyak, Tapi Tidak Bijak dan Tidak Berakhlak
Ketua Presidium PMKRI Kupang, Marianus D. Humau, mengatakan, kehadiran massa aksi sebagai kaum intelektual yang berpihak kepada masyarakat kecil
"Kami menyadari betul bahwa dalam kondisi seperti ini masyarakat dilematis dan menderita terkhususnya masyarakat NTT. Tetapi mengapa DPRD sebagai wakil rakyat tidak mau bertemu dan berdiskusi dengan kami," Kesal Marianus
Sekitar 2 jam massa aksi, berorasi menyampaikan kritik terhadap DPRD di gedung DPRD Provinsi NTT, namun tidak gubris
Baca Juga: Strategi Jitu Bandar Judi Online, Kominfo Kewalahan Blokir Situs Judi
"Gedung mewah ini milik rakyat NTT kenapa kami tidak diizinkan untuk masuk, kenapa kami diasingkan di rumah sendiri seperti ini. Kami tidak membawa senjata, kami hanya datang untuk berdiskusi dengan para Dewan 'terhormat' di gedung mewah ini soal kondisi masyarakat hari ini akibat kenaikan harga subsidi BBM,"tegasnya
Artikel Terkait
Strategi Jitu Bandar Judi Online, Kominfo Kewalahan Blokir Situs Judi
Gegara Hal ini, Kemaluan Suami Nyaris Putus Dipotong Istri
Sedih!! Titip Pesan Terakhir Untuk Anak Usia 9 Tahun, Wanita di NTT Akhiri Hidup dengan Cara Ini
Orang Pintar Sudah Terlalu Banyak, Tapi Tidak Bijak dan Tidak Berakhlak
Pertarungan Gengsi Babak Penyisihan ETMC, PS Malaka VS Perseftim Siapa Yang akan Tersingkir